Ditinjau oleh: Khanza Prascintya : 30 Oktober 2023
Circum.id, Bandung – Metode sunat tradisional, ternyata dilakukan tanpa proses anastesi (pembiusan). Berbeda dengan khitan di era teknologi canggih saat ini. Memang khitan di zaman modern lebih menguntungkan, salah satunya karena ada obat bius untuk menghilangkan rasa sakit. Namun, jangan dibayangkan sunat tanpa anastesi sakit banget, penasaran dengan metodenya?
Memang, jika dibayangkan metode tradisional tanpa bius, terasa ngilu. Namun, ternyata aman juga. Lho, Kok bisa? Pastinya, kamu penasaran dengan metode khitan zaman dulu? Yuk, simak metode dan keunikan sunat tradisional ini.
Fakta Unik Metode Sunat Tradisional yang Masuk Akal
Bagi muslim, sunat (khitan/circumcision) dinilai penting. Ternyata, menurut ahli medis pun khitan juga penting karena termasuk dalam tindakan medis yang bertujuan menghilangkan kulit alat vital pria sebelum masuk umur puber. Adapun cara menghilangkan kulit tersebut dengan cara dipotong,
Bisa dibayangkan, bagaimana rasa sakitnya jika proses sunat dilakukan tanpa anastesi? Ternyata, meski tanpa pembiusan, metode tradisional dinilai terpercaya dan aman. Penasaran dengan fakta uniknya? Yuk, simak informasinya.
- Kabarnya, metode sunat tradisional tidak sesakit yang dibayangkan meski tanpa bius. Itu karena dahulu kala ada tradisi setiap anak yang akan melakukan khitan, disarankan berendam atau mandi malam di sungai. Tradisi ini dipercaya bisa mengurangi rasa sakit saat proses sunat.
- Alat sunat yang digunakan masih tradisional, seperti: pisau, sembilu berbahan kulit bambu atau bisa juga memakai batok kelapa yang dikeringkan.
- Menggunakan antiseptik tradisional sebagai pengobatan untuk pemulihan luka bekas khitan, yaitu memakai getah kimpul.
Itulah tiga fakta unik metode sunat tradisional yang diterapkan di beberapa daerah di Indonesia. Masih unik bukan? Bahkan tradisi masyarakat Nusa Tenggara dan Ambon, menerapkan acara cebur laut setelah melakukan proses sunat.
Metode Tradisional yang Paling Umum Digunakan
Meski masih unik, ternyata metode tradisional masih bisa dipakai di beberapa daerah. Hal tersebut karena sebagian masyarakat di daerah masih meyakini tradisi nenek moyang lebih natural dan aman. Berikut metode sunat tradisional yang masih menggunakan alat tradisional.
Metode Sunat Menggunakan Pisau atau Gunting
Bisa dibayangkan, metode sunat tradisional zaman dulu menggunakan pisau atau gunting. Kabarnya, metode ini dilakukan mantri sunat yang sudah ahli. Nah, untuk menghilangkan rasa sakit biasanya sebelum melakukan proses khitan dilakukan suntik dahulu.
Metode Sunat Memakai Batok Kelapa Kering
Lebih tradisional dari penggunaan pisau atau gunting, metode tradisional lainnya adalah memakai batok kelapa kering. Fungsi batok kelapa kering ini sebagai pengganti pisau. Kabarnya, untuk menghilangkan rasa sakit saat pemotongan kulup, batok kelapa harus diasah setajam mungkin.
Metode Sunat Memakai Sembilu Kulit Bambu
Selain pemakaian batok kelapa kering sebagai pengganti pisau, metode sunat tradisional lainnya adalah penggunaan sembilu kulit bambu. Umumnya, sunat tradisional yang satu ini dilakukan oleh dukun sunat. Ada ritual tertentu sebelum mempraktikkan khitan sembilu kulit bambu ini, yaitu anak wajib berendam di air dingin semaleman sebelum khitan untuk menghilangkan rasa sakit.
Ternyata, metode sunat tradisional yang dahulu diterapkan terlihat ekstrim. Namun, ternyata aman dan sesuai dengan prosedur medis di zaman modern ini. Bedanya, metode sunat modern lebih mengutamakan kesehatan mental anak supaya tidak trauma setelah proses khitan. Perlu dipahami, apapun metode sunat yang diterapkan baik tradisional maupun modern, semuanya ada kekurangan dan kelebihannya.
Kelebihan Sunat Tradisional yang Masih Dilakukan di Beberapa Daerah
Bisa dibayangkan, metode – metode sunat tradisional terlihat ekstrim dibandingkan dengan metode modern. Namun, apapun metodenya yang utama adalah keselamatan dan kesehatan anak pasca khitan. Memang, setiap metode sunat yang diterapkan ada kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan metode sunat tradisional adalah proses pemotongan kulup cepat. Itu karena tidak ada prosedur medis yang harus diterapkan sebelum melakukan khitan. Namun, pada umumnya metode tradisional ini ada kekurangannya, antara lain:
- Risiko terjadinya infeksi dan peradangan karena alat sunat yang digunakan tanpa ada sterilisasi.
- Kemungkinan terjadinya perdarahan yang berlebih karena masih menggunakan metode tradisional tanpa memikirkan prosedur medis yang benar.
- Risiko kemungkinan saraf penting pada kelamin terpotong.
Sunat di Klini Sunat Circum by Mutiaracikutra dengan Metode Sunat Modern
Saat ini, banyak sekali klinik sunat yang menggunakan metode sunat modern, seperti di Klinik Sunat Circum by Mutiaracikutra. Hal tersebut bukan berarti metode – metode tradisional tidak terpercaya lagi. Perlu diingat, metode tradisional juga masih bisa diterapkan kepada anak, asalkan dilakukan oleh ahlinya dan menggunakan prosedur medis yang tepat.
Soal ketepatan prosedur medis, Klinik Sunat Circum by Mutiaracikutra bisa diandalkan. Hal tersebut karena klinik sunat yang satu ini mengandalkan dokter dan perawat profesional di bidangnya. Selain itu, klinik sunat ini juga mengutamakan kesehatan mental dan fisik anak pasca khitan. Jadi, bagi orang tua yang khawatir dengan mental anak pasca sunat, bisa berkonsultasi terlebih dahulu di circum.id.